Halloween party ideas 2015

Mahasiswa Papua Di Yogya Kelaparan Selama Kepungan Polisi

Lembaga Bantuan Hukum Indonesia mengencam keras tindakan anarkis yang di lakukan oleh organisasi masyarakat dan aparat kepolisian daerah Yogyakarta terhadap mahasiswa asal papua.

Pasalnya, sejak kamis (14/7/2016) lalu aparat kepolisian dan ormas tersebut mengepung asrama mahasiswa papua yang berada di kota Yogya.

Oleh karena itu, LBH mendesak Presiden Joko Widodo untuk tidak menutup mata dan sesegera mungkin bertindak menyelesaikan aksi anarkis yang di lakukan ormas dan aparat kepolisian DIY.

"Ini sudah keterlaluan, Polisi sudah mulai sewenang-wenang. Presiden Jokowi harus segera bertindak, mau tunggu sampai kapan lagi. Apakah tunggu ada banjir daerah dulu baru ambil tindakan," kata Pengacara LBH, Veronica Koman dan Pratiwi Febry di gedung LBH Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (16/7/2016).

Selain mendesak Jokowi, LBH juga meminta Kapolda BDY untuk tidak meneruskan aksi yang dinilai LBH sudah keterlaluan. Pasalnya, mahasiswa papu yang ingin membeli makanan saja tidak di izinkan dan akan langsung di tangkap jika tetap melawan.

"Masa orang yang mau makan di hadang dan di tangkap, apa lagi itu adalah rumah mereka. Orang di penjara saja masi di beri makan. Saya bingung, kenapa polisi kita seperti itu," kata Veronica.

Kata Vero, saat ini komisi mahasiswa papua yang ada di asrama yang di kepung tersebut sudah kelaparan. Pasalnya, selain karena mereka tidak bisa membeli makan, tetapi karena makanan yang di sumbang oleh Ppalang Merah Indonesia di hadang lalu di usir oleh aparat kepolisian dan ormas yang terus berjaga di depan asrama

"Gimana nggak lapar, mereka hanya minum air putih saja sekarang. Banyak warga Yogya yang kumpulkan makanan untuk di kirim ke sana melalui PMI, tetapi di hadang dan di usir oleh Polisi," Kata Veronica.

Hal senada juga disampaikan oleh koordinator Mahasiswa Papua SeJawa-baly, Jefry Wenda yang mengatakan bahwa rekan-rekanya saat ini sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Mereka hanya bisa berdiam dan kelaparan, sambil mendengan cavian dan hinaan yang di keluarkan oleh Ormas dan aparat kepolisian DIY.

"Saat ini kondisi mereka dalam tekanan. Mereka diteriaki anjing, babi, monyet oleh Ormas dan aparat kepolisian yang berada di depan asrama," kata Jefry.

Untuk diketahui, Persatuan Rakyat untuk Pembebasan Papua Barat (PRPPB) berencana penuh MSG, dan memperjuangkan hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis pada Papua Barat.

Namun, aksi damai ini mendapatkan ancaman dan represi dari aparat kepolisian dan Ormas atau kelompok reksioner. Alhasil, Asrama Papuan pun dikepung, dan sempat menangkap 12 orang, dan dari 12 itu ada delapan yang di bawa ke Mapolda DIY untuk di interogasi.

Dan hasilnya, satu orang di tahan, tapi sudah dikeluarkan meskipun dengan persyaratan Hingga saat ini, aparat kepolisian masih mengepung asrama papua dengan tujuh truk yang terparkir di sekitar asrama

Sumber: http://www.suara.com/

Post a Comment

Powered by Blogger.